Otoritas Agama dan Masyarakat
Pada dasarnya masyarakat modern ditandai dengan
menguatnya rasionalitas dan melemahnya peran agama. Sebelum perkembangan ilmu
pengetahuan seperti saat ini, agama menjadi pemandu manusia dalam mengatasi
kecemasan hidupnya di tengah “kekuatan alam”. Meskipun tidak memberikan suatu
tingkat solusi yang dapat dipertanggungjawabkan, namun agama dalam kehidupan
masyarakat senantiasa menjadi obat mujarab segala persoalan.
Dalam proses selanjutnya, perkembangan ilmu
pengetahuan menggeser peran agama tersebut. Ilmu pengetahuan dinilai sangat
membantu manusia dalam memecahkan misteri alam. Padahal di masa sebelum ilmu
pengetahuan, kekuatan alam seringkali menjadi sesuatu yang mencemaskan bagi
kehidupan manusia. Bahkan penyembahan terhadap alam dalam komunitas agama
primitif tidak bisa dilepas dari misteri kekuatan alam yang mencemaskan itu.
2.4. Peran Agama Menguat
Pasca berkembang pesatnya ilmu pengetahuan di abad
modern ini, alam justru menjadi pelayan manusia. Bahkan terdapat kecenderungan
ekploitasi terhadap alam bagi kesejahteraan hidup manusia. Proses modernisasi
di sebuah negara, yang ditandai dengan semakin kuatnya peran ilmu pengetahuan
diramalkan akan mencabut peran agama dalam masyarakat.
Namun ramalan itu ternyata tidak sepenuhnya tepat.
Hingga kini kita masih melihat kecenderungan kuatnya peran agama dalam
masyarakat. Dalam masyarakat modern di kota-kota besar Indonesia, misalnya,
menggambarkan adanya kegairahan dalam beragama. Maraknya acara-acara keagamaan
dan bermunculannya tokoh-tokoh pendakwah muda menunjukkan adanya permintaan
yang sangat besar dari masyarakat kota terhadap otoritas agama. Dalam industri
televisi juga dapat dilihat dari begitu tingginya rating acara-acara yang
bernuansa agama. Dapat disimpulkan bahwa semakin modern sebuah masyarakat tidak
serta merta menggeser peran agama dalam kehidupan mereka.
Dalam hal-hal tertentu memang kita saksikan adanya
pergeseran. Dahulu, hampir semua persoalan sosial yang dialami masyarakat
biasanya akan dikonsultasikan kepada tokoh agama. Mereka menjadi konsultan dari
persoalan publik hingga problem keluarga. Modernisasi kemudian menggeser peran
itu. Persoalan sosial tersebut kini sudah terfragmentasi dalam lembaga-lembaga
khusus sesuai dengan keahlian dari pengelola lembaga tersebut. Jadi, dalam
batas-batas tertentu modernisasi atau perkembangan ilmu pengetahuan memang
telah menggeser posisi agama. Namun itu tidak serta merta dapat dimaknai bahwa
agama akan kehilangan fungsi dan menghilang dengan sendirinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar