Rabu, 31 Desember 2014

Kode Etik Profesi Akuntansi

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ



KODE PERILAKU PROFESIONAL
Kode etik profesi di definisikan sebagai pegangan umum yang mengikat setiap anggota, serta sutu pola bertindak yang berlaku bagi setiap anggota profesinya. Alasan utama diperlukannya tingkat tindakan profesional yang tinggi oleh setiap profesi adalah kebutuhan akan keyakinan publik atas kualitas layanan yang diberikan oleh profesi, tanpa memandang masing – masing individu yang menyediakan layanan tersebut. Kode perilaku profesional terdiri dari : Prinsip – prinsip, peraturan etika, interpretasi atas peraturan etika dan kaidah etika.

PRINSIP – PRINSIP ETIKA IFAC, AICPA & IAI
Kode Etik Prinsip-prinsip Dasar Akuntan Profesional  IFAC sebagai berikut :
a)                  Integritas
seorang akuntan professional harus tegas dan jujur dalam semua keterlibatannya dalam hubungan profesional dan bisnis
b)                  Objektivitas
seorang akuntan professional seharusnya tidak membiarkan bias, konflik kepentingan, atau pengaruh yang berlebihan dari orang lain untuk mengesampingkan penilaian professional atau bisnis
c)                  Kompetensi professional dan Kesungguhan
 seorang akuntan professional mempunyai tugas yang berkesinambungan untuk senantiasa menjaga penghetahuan dan skil professional pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien  atau atasan menerima jasa professional yang kompeten berdasarkan perkembangan terkini dalam praktik, legislasi dan teknis. Seorang akuntan professional harus bertindak tekun dan sesuai dengan standar teknis dan professional yang berlaku dalam memberikan layanan professional
d)                 Kerahasiaan
seorang akuntan professional harus menghormati kerahasian informasi yang diperoleh sebagai hasil dari hubungan bisnis professional dan bisnis tidak boleh mengungkapkan informasi tersebut kepada pihak ketiga, tanpa otoritas yang tepat dan spesifik kecuali ada hak hukum atau professional atau kewajiban untuk mengungkapkan. Informasi rahasi yang diperoleh sebagai hasil dari hubungan bisnis professional seharusnya tidak boleh digunakan untuk kepentingan pribadi para akuntan professional atau pihak ketiga.
e)                  Perilaku Profesional
seorang akuntan professional harus patuh pada hukum dan peraturan-peraturan terkait dan seharusnya menghindari tindakan yang bisa mendeskreditkan profesi.

Prinsip – prinsip etika menurut AICPA sebagai berikut :

a.                   Tanggung Jawab 
dalam melaksanakan tanggung jawab mereka sebagai professional, anggota harus menerapkan penilaian professional dan moral yang sensitive dalam segala kegiatannya.
b.                  Kepentingan Umum
anggota harus menerima kewajiban mereka untuk bertindak dengan cara yang dapat melayani kepentingan publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukkan komitmen terhadap profesionalisme.
c.                   Integritas
untuk mempertahankan dan memperluas kepercayaan masyarakat, anggota harus melakukan semua tanggung jawab professional dengan integritas tertinggi.
d.                  Objectivitas dan Independensi 
Seorang anggota harus mempertahankan  objectivitas dan bebas dari konflik kepentingan dalam melaksanakan tanggung jawab professional. Seorang anggota dalam praktik publik harus independen dalam penyajian fakta dan tampilan ketika memberikan layanan audit dan jasaatestasi lainnya.
e.                   Due Care
seoarng anggota harus mematuhi standar teknis dan etis profesi, berusaha terus menerus untuk menigkatkan kompetensi dan layanan dalam melaksanakan tanggung jawab professional dengan kemampuan terbaik yang dimiliki anggota.
f.                   Sifat dan Cakupan Layanan
seorang anggota dalam praktik publik harus memerhatikan Prinsip-prinsip dari Kode Etik Profesional dalam menentukan lingkup dan sifat jasa yang akan disediakan.
Berikut adalah 8 prinsip etika menurut IAI dalam kongres VIII tahun 1998 yang telah ditentukan ketetapannya :
1.      Tanggung Jawab Profesi
Dalam prinsip  tanggung jawabnya sebagai profesional, setiap anggota berkewajibanmenggunakan pertimbangan moral dan profesional setiap melakukan kegiatannya. Sebagai profesional, anggota mempunyai peran penting dalam masyarakat. Sejalan dengan peranan tersebut, anggota memiliki tanggung jawab kepada semua pemakai jasa profesional mereka.
2.      Kepentingan Publik
Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, mengormati kepercayaan publik, dan menunjukkan komitmen atas profesionalisme.
Kepentingan publik didefinisikan sebagai kepentingan masyarakat dan institusi yang dilayani anggota secara keseluruhan.
3. Integritas
Integritas adalah suatu satu kesatuan yang mendasari munculnya pengakuan profesional. Integritas merupakan kualitas yang mendasari kepercayaan publik dan merupakan standar bagi anggota dalam menguji semua keputusan yang diambilnya.
Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota harus menjaga tingkat integritasnya dengan terus memaksimalkan kinerjanya serta mematuhi apa yang telah menjadi tanggung jawabnya.
4. Objektivitas
Objektivitas adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang diberikan anggota berdasarkan apa yang telah pemberi nilai dapatkan. Prinsip objektivitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak memihak, jujur, secara intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta bebas dari benturan kepentingan atau berada di bawah pengaruh pihak lain.
5. Kompetensi dan Kehati- hatian Profesional
Kompetensi diperoleh melalui pendidikan dan pengalaman. Anggota tidak diperkenankan menggambarkan pengalaman kehandalan kompetensi atau pengalaman yang belum anggota kuasai atau belum anggota alami. Kompetensi profesional dapat dibagi menjadi 2 fase yang terpisah:
a.       Pencapaian Kompetensi Profesional.
Pencapaian ini pada awalnya memerlukan standar pendidikan umum yang tinggi, diikuti oleh pendidikan khusus, pelatihan dan ujian profesional dalam subjek- subjek yang relevan. Hal ini menjadi pola pengembangan yang normal untuk anggota.
b.      Pemeliharaan Kompetensi Profesional.
Kompetensi harus dipelihara dan dijaga melalui komitmen, pemeliharaan kompetensi profesional memerlukan kesadaran untuk terus mengikuti perkembangan profesi akuntansi, serta anggotanya harus menerapkan suatu program yang dirancang untuk memastikan terdapatnya kendali mutu atas pelaksanaan jasa profesional yang konsisten.
6. Kerahasiaan
Dalam kegiatan umum auditor merupakan memeriksa beberapa yang seharusnya tidak boleh orang banyak tahu, namun demi keprofesionalitasannya, para auditor wajib menjaga kerahasiaan para klien yang diauditnya. Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selam melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan. Anggota mempunyai kewajiban untuk memastikan bahwa staff di bawah pengawasannya dan orang- orang yang diminta nasihat dan bantuannya menghormati prinsip kerahasiaan.
7. Perilaku Profesional
Kewajiban untuk menghindari perbuatan atau tingkah laku yang dapat mendiskreditkan atau mengurangi tingkat profesi harus dipenuhi oleh anggota sebgai perwujudan tanggung jawabnya kepada penerima jasa, pihak ketiga, anggota yang lain, staff, pemberi kerja dan masyarakat umum.
8. Standar Teknis
Setiap anggota harus melaksanakan profesionalitasnya sesuai dengan standar teknis dan standar professional yang ditetapkan secara relevan. Standar teknis dan standar professional yang harus ditaati anggota adalah standar yang dikeluarkan oleh IAI, International Federation of Accountants, badan pengatur, dan peraturan perundang- undangan yang relevan.

ATURAN DAN INTERPRETASI ETIKA
Aturan Etika :
ü  Independensi, Integritas, dan Obyektifitas
ü  Standar Umum dan Prinsip Akuntansi
ü  Tanggungjawab kepada Klien
ü  Tanggungjawab kepada Rekan Seprofesi
ü  Tanggung jawab dan praktik lain

Interpretasi Etika :
Interpretasi Aturan Etika merupakan interpretasi yang dikeluarkan oleh Badan yang dibentuk oleh Himpunan setelah memperhatikan tanggapan dari anggota, dan pihak-pihak berkepentingan lainnya, sebagai panduan dalam penerapan Aturan Etika, tanpa dimaksudkan untuk membatasi lingkup dan penerapannya. Pernyataan Etika Profesi yang berlaku saat ini dapat dipakai sebagai Interpretasi dan atau Aturan Etika sampai dikeluarkannya aturan dan interpretasi baru untuk menggantikannya.
 Kepatuhan Kepatuhan terhadap Kode Etik, seperti juga dengan semua standar dalam masyarakat terbuka, tergantung terutama sekali pada pemahaman dan tindakan sukarela anggota. Di samping itu, kepatuhan anggota juga ditentukan oleh adanya pemaksaan oleh sesama anggota dan oleh opini publik, dan pada akhirnya oleh adanya mekanisme pemrosesan pelanggaran Kode Etik oleh organisasi, apabila diperlukan, terhadap anggota yang tidak menaatinya. Jika perlu, anggota juga harus memperhatikan standar etik yang ditetapkan oleh badan pemerintahan yang mengatur bisnis klien atau menggunakan laporannya untuk mengevaluasi kepatuhan klien terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam prakteknya tak ada etika yang mutlak.Standar etika pun berbeda-beda pada sebuah komunitas sosial, tergantung budaya, norma,dan nilai-nilai yang dianut oleh komunitas
tersebut. Baik itu komunitas dalam bentuknya sebagai sebuah kawasan regional, negara,agama, maupun komunitas group. Tak adaetika yang universal.
Contoh kasus pelanggaran etika profesi akuntansi
Kasus Mulyana W Kusuma.
Kasus ini terjadi sekitar tahun 2004. Mulyana W Kusuma sebagai seorang anggota KPU diduga menyuap anggota BPK yang saat itu akan melakukan audit keuangan berkaitan dengan pengadaan logistic pemilu. Logistic untuk pemilu yang dimaksud yaitu kotak suara, surat suara, amplop suara, tinta, dan teknologi informasi. Setelah dilakukan pemeriksaan, badan dan BPK meminta dilakukan penyempurnaan laporan. Setelah dilakukan penyempurnaan laporan, BPK sepakat bahwa laporan tersebut lebih baik daripada sebelumnya, kecuali untuk teknologi informasi. Untuk itu, maka disepakati bahwa laporan akan diperiksa kembali satu bulan setelahnya.
Setelah lewat satu bulan, ternyata laporan tersebut belum selesai dan disepakati pemberian waktu tambahan. Di saat inilah terdengar kabar penangkapan Mulyana W Kusuma. Mulyana ditangkap karena dituduh hendak melakukan penyuapan kepada anggota tim auditor BPK, yakni Salman Khairiansyah. Dalam penangkapan tersebut, tim intelijen KPK bekerjasama dengan auditor BPK. Menurut versi Khairiansyah ia bekerja sama dengan KPK memerangkap upaya penyuapan oleh saudara Mulyana dengan menggunakan alat perekam gambar pada dua kali pertemuan mereka.
Penangkapan ini menimbulkan pro dan kontra. Salah satu pihak berpendapat auditor yang bersangkutan, yakni Salman telah berjasa mengungkap kasus ini, sedangkan pihak lain berpendapat bahwa Salman tidak seharusnya melakukan perbuatan tersebut karena hal tersebut telah melanggar kode etik akuntan.

Solusi :
Berdasarkan kode etik akuntan, kami lebih setuju dengan pendapat yang kedua, yaitu bahwa Salman tidak seharusnya melakukan perbuatan tersebut, meskipun pada dasarnya tujuannya dapat dikatakan mulia. Perbuatan tersebut tidak dapat dibenarkan karena beberapa alasan, antara lain bahwa auditor tidak seharusnya melakukan komunikasi atau pertemuan dengan pihak yang sedang diperiksanya. Tujuan yang mulia seperti menguak kecurangan yang dapat berpotensi merugikan negara tidak seharusnya dilakukan dengan cara- cara yang tidak etis. Tujuan yang baik harus dilakukan dengan cara-cara, teknik, dan prosedur profesi yang menjaga, menjunjung, menjalankan dan mendasarkan pada etika profesi. Auditor dalam hal ini tampak sangat tidak bertanggung jawab karena telah menggunakan jebakan  uang untuk menjalankan tugasnya sebagai auditor.


Sumber :
Abdullah, Syukry dan Abdul Halim. 2002. Pengintegrasian Etika dalam Pendidikan dan Riset Akuntansi . Kompak, STIE YO

Auditing dan Pelayanan Verifikasi : Pendekatan Terpadu. Arens, Alvin J , Elder, Randal J dkk
IAI, Kode Etik Akuntan Indonesia, Prosiding Kongres VIII IAI, 1998
AICPA, Code of Professional Conduct

Sukrisno Agoes. 1996. Penegakkan Kode Etik Akuntan Indonesia. Makalah dalam Konvensi Nasional Akuntansi III. IAI.


Senin, 10 November 2014

Perilaku etika dalam profesi akuntansi

Timbul dan berkembangnya profesi akuntan publik di suatu negara adalah sejalan dengan berkembangnya perusahaan dan berbagai bentuk badan hukum perusahaan di negara tersebut. Jika perusahaan-perusahaan di suatu negara berkembang sedemikian rupa sehingga tidak hanya memerlukan modal dari pemiliknya, namun mulai memerlukan modal dari kreditur, dan jika timbul berbagai perusahaan berbentuk badan hukum perseroan terbatas yang modalnya berasal dari masyarakat, jasa akuntan publik mulai diperlukan dan berkembang. Dari profesi akuntan publik inilah masyarakat kreditur dan investor mengharapkan penilaian yang bebas tidak memihak terhadap informasi yang disajikan dalam laporan keuangan oleh manajemen perusahaan.
Profesi akuntan publik menghasilkan berbagai jasa bagi masyarakat, yaitu jasa assurance, jasa atestasi, dan jasa nonassurance. Jasa assurance adalah jasa profesional independen yang meningkatkan mutu informasi bagi pengambil keputusan. Jasa atestasi terdiri dari audit, pemeriksaan (examination), review, dan prosedur yang disepakati (agreed upon procedure). Jasa atestasi adalah suatu pernyataan pendapat, pertimbangan orang yang independen dan kompeten tentang apakah asersi suatu entitas sesuai dalam semua hal yang material, dengan kriteria yang telah ditetapkan. Jasa nonassurance adalah jasa yang dihasilkan oleh akuntan publik yang di dalamnya ia tidak memberikan suatu pendapat, keyakinan negatif, ringkasan temuan, atau bentuk lain keyakinan. Contoh jasa nonassurance yang dihasilkan oleh profesi akuntan publik adalah jasa kompilasi, jasa perpajakan, jasa konsultasi.
Secara umum auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan tentang kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan. Ditinjau dari sudut auditor independen, auditing adalah pemeriksaan secara objektif atas laporan keuangan suatu perusahaan atau organisasi yang lain dengan, tujuan untuk menentukan apakah laporan keuangan tersebut menyajikan secara wajar keadaan keuangan dan hasil usaha perusahaan atau organisasi tersebut.
Profesi akuntan publik bertanggung jawab untuk menaikkan tingkat keandalan laporan keuangan perusahaan-perusahaan, sehingga masyarakat keuangan memperoleh informasi keuangan yang andal sebagai dasar untuk memutuskan alokasi sumber-sumber ekonomi.
Etika Profesional Profesi Akuntan Publik
Setiap profesi yang menyediakan jasanya kepada masyarakat memerlukan kepercayaan dari masyarakat yang dilayaninya. Kepercayaan masyarakat terhadap mutu jasa akuntan publik akan menjadi lebih tinggi, jika profesi tersebut menerapkan standar mutu tinggi terhadap pelaksanaan pekerjaan profesional yang dilakukan oleh anggota profesinya. Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik merupakan etika profesional bagi akuntan yang berpraktik sebagai akuntan publik Indonesia. Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik bersumber dari Prinsip Etika yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Dalam konggresnya tahun 1973, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) untuk pertama kalinya menetapkan kode etik bagi profesi akuntan Indonesia, kemudian disempurnakan dalam konggres IAI tahun 1981, 1986,1994, dan terakhir tahun 1998. Etika profesional yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dalam kongresnya tahun 1998 diberi nama Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia.
Akuntan publik adalah akuntan yang berpraktik dalam kantor akuntan publik, yang menyediakan berbagai jenis jasa yang diatur dalam Standar Profesional Akuntan Publik, yaitu auditing, atestasi, akuntansi dan review, dan jasa konsultansi. Auditor independen adalah akuntan publik yang melaksanakan penugasan audit atas laporan keuangan historis yang menyediakan jasa audit atas dasar standar auditing yang tercantum dalam Standar Profesional Akuntan Publik. Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia dijabarkan ke dalam Etika Kompartemen Akuntan Publik untuk mengatur perilaku akuntan yang menjadi anggota IAI yang berpraktik dalam profesi akuntan publik.
1. Akuntansi sebagai profesi dan peran akuntan.
Profesi akuntansi merupakan sebuah profesi yang menyediakan jasa atestasi maupun non-
Atestasi kepada masyarakat dengan dibatasi kode etik yang ada. Akuntansi sebagai profesi memiliki kewajiban untuk mengabaikan kepentingan pribadi dan mengikuti etika profesi yang telah ditetapkan. Kewajiban akuntan sebagai profesional mempunyai tiga kewajiban yaitu; kompetensi, objektif dan mengutamakan integritas. Yang dimaksud dengan profesi akuntan adalah semua bidang pekerjaan yang mempergunakan keahlian di bidang akuntansi, termasuk bidang pekerjaan akuntan publik, akuntan intern yang bekerja pada perusahaan industri, keuangan atau dagang, akuntan yang bekerja di pemerintah, dan akuntan sebagai pendidik.
Dalam arti sempit, profesi akuntan adalah lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh akuntan sebagai akuntan publik yang lazimnya terdiri dari pekerjaan audit, akuntansi, pajak dan konsultan manajemen.
PERAN akuntan dalam perusahaan tidak bisa terlepas dari penerapan prinsipGood Corporate Governance (GCG) dalam perusahaan. Meliputi prinsip kewajaran(fairness), akuntabilitas (accountability), transparansi (transparency), dan responsibilitas (responsibility).
Peran akuntan antara lain :
1. Akuntan Publik (Public Accountants)
Akuntan publik atau juga dikenal dengan akuntan eksternal adalah akuntan independen yangmemberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu. Mereka bekerja bebas dan umumnyamendirikan suatu kantor akuntan. Yang termasuk dalam kategori akuntan publik adalah akuntan yang bekerja pada kantor akuntan publik (KAP) dan dalam prakteknya sebagai seorang akuntan publik dan mendirikan kantor akuntan, seseorang harus memperoleh izin dari DepartemenKeuangan. Seorang akuntan publik dapat melakukan pemeriksaan (audit), misalnya terhadap jasaperpajakan, jasa konsultasi manajemen, dan jasa penyusunan system manajemen.
2. Akuntan Intern (Internal Accountant)
Akuntan intern adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi. Akuntanintern ini disebut juga akuntan perusahaan atau akuntan manajemen. Jabatan tersebut yang dapat diduduki mulai dari Staf biasa sampai dengan Kepala Bagian Akuntansi atau Direktur Keuangan. tugas mereka adalah menyusun sistem akuntansi, menyusun laporan keuangan kepada pihak-pihak eksternal, menyusun laporan keuangan kepada pemimpin perusahaan, menyusun anggaran, penanganan masalah perpajakan dan pemeriksaan intern.
3. Akuntan Pemerintah (Government Accountants)
Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada lembaga-lembaga pemerintah, misalnya dikantor Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Pengawas Keuangan (BPK).
4. Akuntan Pendidik
Akuntan pendidik adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi, melakukan penelitian dan pengembangan akuntansi, mengajar, dan menyusun kurikulum pendidikan akuntansi di perguruan tinggi.
2. Ekspektasi Publik.
Masyarakat pada umumnya mengatakan akuntan sebagai orang yang profesional khususnya di dalam bidang akuntansi. Karena mereka mempunyai suatu kepandaian yang lebih di dalam bidang tersebut dibandingkan dengan orang awam sehingga masyarakat berharap bahwa para akuntan dapat mematuhi standar dan sekaligus tata nilai yang berlaku dilingkungan profesi akuntan, sehingga masyarakat dapat mengandalkan kepercayaannya terhadap pekerjaan yang diberikan. Dalam hal ini, seorang akuntan dipekerjakan oleh sebuah organisasi atau KAP, tidak akan ada undang-undang atau kontrak tanggung jawab terhadap pemilik perusahaan atau publik.Walaupun demikian, sebagaimana tanggung jawabnya pada atasan, akuntan professional publik mengekspektasikannya untuk mempertahankan nilai-nilai kejujuran, integritas, objektivitas, serta pentingannya akan hak dan kewajiban dalam perusahaan
3. Nilai – Nilai etika Vs teknik akuntan / auditing.
– Integritas: setiap tindakan dan kata-kata pelaku profesi menunjukan sikap transparansi,
kejujuran dan konsisten.
– Kerjasama: mempunyai kemampuan untuk bekerja sendiri maupun dalam tim
– Inovasi: pelaku profesi mampu memberi nilai tambah pada pelanggan dan proses kerja
dengan metode baru.
– Simplisitas: pelaku profesi mampu memberikan solusi pada setiap masalah yang timbul, dan
masalah yang kompleks menjadi lebih sederhana.
Teknik akuntansi adalah aturan-aturan khusus yang diturunkan dari prinsip-prinsip akuntan yang menerangkan transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian tertentu yang dihadapi oleh entitas akuntansi tersebut.
4. Perilaku etika dalam pemberian jasa akuntan publik.
Dari profesi akuntan publik inilah Masyarakat kreditur dan investor mengharapkan penilaian yang bebas Tidak memihak terhadap informasi yang disajikan dalam laporan Keuangan oleh manajemen perusahaan. Profesi akuntan publik menghasilkan berbagai jasa bagi Masyarakat, yaitu:
– Jasa assurance adalah jasa profesional independen Yang meningkatkan mutu informasi bagi pengambil
keputusan.
– Jasa Atestasi terdiri dari audit, pemeriksaan (examination), review, dan Prosedur yang disepakati (agreed upon procedure).
– Jasa atestasi Adalah suatu pernyataan pendapat, pertimbangan orang yang Independen dan kompeten tentang apakah asersi suatu entitas sesuai Dalam semua hal yang material, dengan kriteria yang telah ditetapkan.
– Jasa nonassurance adalah jasa yang dihasilkan oleh akuntan public Yang di dalamnya ia tidak
memberikan suatu pendapat, keyakinan Negatif, ringkasan temuan, atau bentuk lain keyakinan.
Setiap profesi yang menyediakan jasanya kepada masyarakat memerlukan kepercayaan dari masyarakat yang dilayaninya. Kepercayaan masyarakat terhadap mutu jasa akuntan publik akan menjadi lebih tinggi, jika profesi tersebut menerapkan standar mutu tinggi terhadap pelaksanaan pekerjaan profesional yang dilakukan oleh anggota profesinya. Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik merupakan etika profesional bagi akuntan yang berpraktik sebagai akuntan publik Indonesia. Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik bersumber dari Prinsip Etika yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.

Sabtu, 18 Oktober 2014

hasil kreasi mind mapping aku

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

ini dia hasil kreasi mind mapping aku yang berhasil menjadi salah satu the winner dari 3 pemenang mind mapping terbaik dikelas, pada mata kuliah akuntansi manajemen lanjut, yang dosennya adalah ibu mala.. terimakasih ibu mala.. sudah menghargai mind mapping hasil kreasi tangan dan akal serta hati yang ikut bekerja dalam proses pembuatan mind mapping ini, sekali lagi terimakasih atas apresiasinya ya bu.. i love u moom.... Hasil gambar untuk emoticon kiss

mind mapping penetuan harga produk dan jasa
mata kuliah akuntansi manajemen lanjut
dosen ibu mala :)


Senin, 13 Oktober 2014

Perilaku Etika dalam Bisnis

Lingkungan Bisnis yang Mempengaruhi Perilaku Etika
Bisnis melibatkan hubungan ekonomi dengan banyak kelompok orang yang dikenal sebagai stakeholders, yaitu: pelanggan, tenaga kerja, stockholders, suppliers, pesaing, pemerintah dan komunitas. Oleh karena itu para pebisnis harus mempertimbangkan semua bagian dari stakeholders dan bukan hanya stockholdernya saja. Pelanggan, penyalur, pesaing, tenaga kerja dan bahkan pemegang saham adalah pihak yang sering berperan untuk keberhasilan dalam berbisnis. Lingkungan bisnis yang mempengaruhi etika adalah lingkungan makro dan lingkungan mikro. Lingkungan makro yang dapat mempengaruhi kebiasaan yang tidak etis yaitu bribery, coercion, deception, theft, unfair dan discrimination. Maka dari itu dalam perspektif mikro, bisnis harus percaya bahwa dalam berhubungan dengan supplier atau vendor, pelanggan dan tenaga kerja atau karyawan.

2.      Kesaling – tergantungan Antara Bisnis dan Masyarakat
Sebagai bagian dari masyarakat, tentu bisnis tunduk pada norma-norma yang ada pada masyarakat. Tata hubungan bisnis dan masyarakat yang tidak bisa dipisahkan itu membawa serta etika-etika tertentu dalam kegiatan bisnisnya, baik etika itu antara sesama pelaku bisnis maupun etika bisnis terhadap masyarakat dalam hubungan langsung maupun tidak langsung. Dengan memetakan pola hubungan dalam bisnis seperti itu dapat dilihat bahwa prinsip-prinsip etika bisnis terwujud dalam satu pola hubungan yang bersifat interaktif. Hubungan ini tidak hanya dalam satu negara, tetapi meliputi berbagai negara yang terintegrasi dalam hubungan perdagangan dunia yang nuansanya kini telah berubah. Perubahan nuansa perkembangan dunia itu menuntut segera dibenahinya etika bisnis. Pasalnya, kondisi hukum yang melingkupi dunia usaha terlalu jauh tertinggal dari pertumbuhan serta perkembangan dibidang ekonomi. Jalinan hubungan usaha dengan pihak-pihak lain yang terkait begitu kompleks. Akibatnya, ketika dunia usaha melaju pesat, ada pihak-pihak yang tertinggal dan dirugikan, karena peranti hukum dan aturan main dunia usaha belum mendapatkan perhatian yang seimbang.

3.      Kepedulian Pelaku Bisnis Terhadap Etika
Pelaku bisnis dituntut untuk peduli dengan keadaan masyarakat, bukan hanya dalam bentuk “uang” dengan jalan memberikan sumbangan, melainkan lebih kompleks lagi. Artinya sebagai contoh kesempatan yang dimiliki oleh pelaku bisnis untuk menjual pada tingkat harga yang tinggi sewaktu terjadinya excess demand harus menjadi perhatian dan kepedulian bagi pelaku bisnis dengan tidak memanfaatkan kesempatan ini untuk meraup keuntungan yang berlipat ganda. Jadi, dalam keadaan excess demand pelaku bisnis harus mampu mengembangkan dan memanifestasikan sikap tanggung jawab terhadap masyarakat sekitarnya. Tanggung jawab sosial bisa dalam bentuk kepedulian terhadap masyarakat di sekitarnya, terutama dalam hal pendidikan, kesehatan, pemberian latihan keterampilan, dll.

4.      Perkembangan Dalam Etika Bisnis
Perkembangan dalam etika bisnis dibagi menjadi 5 periode yaitu sebagai berikut :
1.      Situasi Dahulu : Pada awal sejarah filsafat, Plato, Aristoteles, dan filsuf-filsuf Yunani lain menyelidiki bagaimana sebaiknya mengatur kehidupan manusia bersama dalam negara dan membahas bagaimana kehidupan ekonomi dan kegiatan niaga harus diatur.
2.      Masa Peralihan tahun 1960-an : ditandai pemberontakan terhadap kuasa dan otoritas di Amerika Serikat (AS), revolusi mahasiswa (di ibukota Perancis), penolakan terhadap establishment (kemapanan). Hal ini memberi perhatian pada dunia pendidikan khususnya manajemen, yaitu dengan menambahkan mata kuliah baru dalam kurikulum dengan nama Business and Society. Topik yang paling sering dibahas adalah corporate social responsibility.
3.      Etika Bisnis Lahir di AS tahun 1970-an : sejumlah filsuf mulai terlibat dalam memikirkan masalah-masalah etis di sekitar bisnis dan etika bisnis dianggap sebagai suatu tanggapan tepat atas krisis moral yang sedang meliputi dunia bisnis di AS.
4.      Etika Bisnis Meluas ke Eropa tahun 1980-an : di Eropa Barat, etika bisnis sebagai ilmu baru mulai berkembang kira-kira 10 tahun kemudian. Terdapat forum pertemuan antara akademisi dari universitas serta sekolah bisnis yang disebut European Business Ethics Network (EBEN),
5.      Etika Bisnis menjadi Fenomena Global tahun 1990-an : tidak terbatas lagi pada dunia Barat. Etika bisnis sudah dikembangkan di seluruh dunia. Telah didirikan International Society for Business, Economics, and Ethics (ISBEE) pada 25-28 Juli 1996 di Tokyo.

5.      Etika Bisnis dan Akuntan
Dalam menjalankan profesinya seorang akuntan di Indonesia diatur oleh suatu kode etik profesi dengan nama kode etik Ikatan Akuntan Indonesia. Kode etik Ikatan Akuntan Indonesia merupakan tatanan etika dan prinsip moral yang memberikan pedoman kepada akuntan untuk berhubungan dengan klien, sesama anggota profesi dan juga dengan masyarakat. Selain dengan kode etik akuntan juga merupakan alat atau sarana untuk klien, pemakai laporan keuangan atau masyarakat pada umumnya, tentang kualitas atau mutu jasa yang diberikannya karena melalui serangkaian pertimbangan etika sebagaimana yang diatur dalam kode etik profesi. Akuntansi sebagai profesi memiliki kewajiban untuk mengabaikan kepentingan pribadi dan mengikuti etika profesi yang telah ditetapkan. Kewajiban akuntan sebagai profesional mempunyai tiga kewajiban yaitu; kompetensi,  objektif dan mengutamakan integritas.  Kasus enron, xerok, merck, vivendi universal dan bebarapa kasus serupa lainnya  telah membuktikan  bahwa etika sangat diperlukan dalam bisnis. Tanpa etika di dalam bisnis, maka perdaganan tidak akan berfungsi dengan baik. Kita harus mengakui bahwa akuntansi adalah bisnis, dan tanggung jawab utama dari bisnis adalah memaksimalkan keuntungan atau nilai shareholder. Tetapi kalau hal ini dilakukan tanpa memperhatikan etika, maka hasilnya sangat merugikan. Banyak orang yang menjalankan bisnis tetapi tetap berpandangan bahwa, bisnis tidak memerlukan etika.


Jumat, 30 Mei 2014

seminar introduction of Asian economic community at 2015


seminar introduction of Asian economic community at 2015.
The picture as condition at the seminar introduction of Asian economic community at 2015 , as well as the inauguration  ISEI ( bond scholar Indonesian economy ) . seminar on the EAC is  very important to promptly disseminated to the people of Indonesia . socialization although not evenly , but at least to the degree candidate who has completed a study should be given more emphasis . In the seminar, informing him that Indonesia is not yet fully ready for prepared to face the mea next year. Due to the Indonesian infrastructure is not adequate , especially its human resources . While EAC a free market , free labor , free commodity exchanges so that if Indonesia does not immediately prepare properly human resources , then Indonesia will greatly so far , workers from the Philippines , Malaysia , Singapore , Laos , and Myanmar tailand will be free be labor in Indonesia .      
Even more interesting than that is that Indonesia is a country that has the potential to be a place to invest and provide high profits to investors . Then one of the predicted target state that will serve as a production base region is Indonesia . talk about the meaning of readiness EAC Indonesian society should really be ok . Examples for accounting graduates , if the economy accounting graduates do not take professional title then this will be difficult for him to compete freely in the market next year .
When the ASEAN Economic Community (AEC) is implemented in 2015, not only commodities and services will move freely within the region but also other products, including manpower. In this case, Indonesia must prepare itself to improve the quality not only of its goods and services but also of its human skills, so that it would not serve as a mere market for other countries in the region. It should also become a big exporter of skilled workers. After all, Indonesia has a population of about 240 million. "To face the AEC`s formation in 2015, Indonesia needs to increase its competitive power," Mr.Hasyim’s say. According to him, Indonesia has a big population and competitive power with abundant human resources to become a major player in the ASEAN Economic Community in 2015. Besides, he added that unlike other ASEAN countries, Indonesia also has abundant natural resources and strategic geographic position. "Therefore, all parties, including business makers, the government, the House of Representatives and the Business Competition Supervisory Commission should cooperate to support Indonesia to become a main player for AEC-2015," he said. Thus, there is no reason for Indonesia to be concerned in the face the ASEAN market integration which will be implemented in the next two years."The ASEAN Free Trade is not a threat but a big opportunity,” Mr.hasyim says.made the remarks in response to the concerns of a number of people who questioned Indonesia`s readiness to face the ASEAN Economic Community (AEC) in 2015. He said that it was logical if some questioned Indonesia`s readiness because up to now the government and the private sector had not yet shown integrated preparations in the face of AEC. The same opinion was also voiced by Mrs.Rini . "AEC poses both challenges and opportunities. So, we may not remain silent and just complain but make ourselves ready to face the implementation of the AEC,"  Mr.Hasyim said that AEC enhances the existing free trade. If the previous free trade only covers products, the AEC is enhanced to also cover other sectors of service, investment and manpower. he said that Indonesia so far was known as the Greater ASEAN because Indonesia had 40 percent of the region`s economic resources. Therefore, the Indonesian economic players should be ready to face the AEC. "At present, there have been many foreign workers and consultants who have entered Indonesia. This is actually a chance for Indonesia to also enter other countries. The question is that how high is its competitiveness?" he questioneTo allow equal and fair movement of manpower within the region, ASEAN needs to have commitment to prepare human resources. 

finally, I think this seminar is very useful to increase my knowledge, and help me to plan what I need to do after graduating from college later. besides what skills should I have to face the economic society next year, so I was not left behind, and I will be able to compete next year. and to society in general, eliminate anxiety and fear for a moment we about major events that will take place next year, prepare yourself by following courses, trainings, especially the ability to be able to speak English fluently. This is a fun seminar for me.

Selasa, 06 Mei 2014

THE LORD OF THE RING TRYLOGI.

SYNOPSIS     :  THE LORD OF THE RING TRYLOGI.


Ringstrilogyposter.jpgThe movie cuts to an image of the hobbits’ peaceful Shire years later, where the wizard Gandalf has come to celebrate Bilbo’s 111th birthday. The party is an extravagant occasion with fireworks and revelry, and Bilbo entertains children with tales of his adventures. In the middle of a rambling speech, however, he puts on the ring, which makes him invisible, and runs to his house to pack his things and leave the Shire. Gandalf meets Bilbo back in his house and tells him he must give up the ring. Eventually Bilbo agrees to entrust it to his nephew Frodo. Gandalf senses that the ring is gaining power over Bilbo. We see a flash of Mordor, and hooded horsemen, the ringwraiths, leave its gates. The scene shifts to Gandalf, who rushes to a library to sift through ancient scrolls. As the ringwraiths begin to close in on Bilbo’s house, Gandalf returns to Frodo and throws the ring into
Bilbo’s hearth. Mysterious letters appear on the ring’s surface. Only then does Gandalf realize that this ring is actually Sauron’s ring. Gandalf explains to Frodo that the ring and Sauron are one. He longs to find it, and it longs to find him. Gandalf has learned that Sauron has kidnapped Gollum and that Gollum has revealed that Bilbo has the ring. The ring must leave the Shire or it will endanger all the hobbits. Gandalf cannot take it himself, since as a wizard he will wield too much power with the ring. He determines that Frodo must take it. Gandalf explains that if Frodo puts on the ring, it will draw Sauron’s agents to it. Suddenly, Gandalf discovers that Frodo’s friend Sam has been hiding outside and listening to Gandalf and Frodo. At first, Gandalf is furious at Sam’s eavesdropping, but then he recruits Sam to be Frodo’s travel partner and protector.
Sam and Frodo leave Bilbo’s house, and in very little time they have ventured further from the Shire than ever before. Merry and Pippin, two mischievous hobbits who are fleeing a farmer from whom they’ve stolen, encounter Sam and Bilbo and join their party. The ringwraiths ride by, and the hobbits narrowly escape detection. Frodo is tempted to put on the ring, but Sam stops him. This urge is Frodo’s first insight into the power and temptation of the ring.
The hobbits arrive at the town of Bree and enter the inn known as the Prancing Pony, where they are supposed to meet Gandalf, but the wizard isn’t there. The ring accidentally slips onto Frodo’s finger, alerting the ringwraiths to his whereabouts. A ranger named Strider introduces himself to the group of hobbits and urges them to be more careful. The wraiths arrive at the hotel, but the hobbits, thanks to Strider, are well hidden. Strider explains to them that the wraiths were formerly the nine human kings who had the nine human rings. They are hunting the ring because finding it is the only way they can come back to life.
Meanwhile, Gandalf has approached another wizard, Saruman, for counsel. Saruman already knows about the ring and Sauron’s attempts to regain power. He declares that Mordor cannot be defeated and that the two wizards must join with Sauron. Gandalf protests, and the wizards battle. Saruman wins and imprisons Gandalf atop Saruman’s giant tower in Isengard, called Orthanc. At his tower, Saruman is constructing a terrifying army with the intention of waging war on Middle-earth. A butterfly rouses Gandalf and takes a message from him, and a giant eagle comes and saves him.
Strider and the hobbits head for Rivendell, home of the elves. They stop at a hill called Weathertop, where Strider hands the hobbits weapons and suggests they make camp for the night. The hobbits foolishly light a fire at their campsite, and the ringwraiths spot them. The ringwraiths stab Frodo, but Strider fights them off and saves Frodo’s life. Arwen, an elf princess, finds the party and hurries to Rivendell with Frodo, barely evading the wraiths. Frodo is cured and wakes up to discover Gandalf by his side. Bilbo, who has aged significantly, is also at Rivendell, having just completed the book of his adventures,There and Back Again: A Hobbit’s Tale. Elrond, the king of the elves and Arwen’s father, tells Gandalf that the ring cannot stay in Rivendell but must go further. Pessimistic about the future of Middle-earth, Elrond claims that the time of the elves is over, the dwarves are too selfish to help, and men are weak. The ring survives because of Isildur’s weakness. Moreover, the line of human kings is broken, though the heir of Gondor, who has chosen exile, can reunite them.
In a flashback, we see Sméagol, a hobbit, happily fishing with a friend. The friend falls into the water and reemerges holding a ring. Sméagol wants the ring and strangles his friend to death. After this, Sméagol slowly decays into the dirty, green, raw-fish-eating swamp creature Gollum. He says he forgot what life was like outside his cave. He even forgot his own name. Back in the present, Gollum awakens Frodo and Sam and hurries them along. Sam says he’s begun to ration the little food they have left.
Meanwhile, Aragorn, Gimli, Legolas, and Gandalf come upon Merry and Pippin celebrating on the flooded plain of Saruman's tower, which Treebeard now seems to control. Saruman is still alive, but he is powerless and isolated in his tower. Pippin spots a seeing stone in the water, and Gandalf grabs it and covers it up. At a memorial service and victory celebration at Rohan, Éowyn shares wine with Aragorn, with whom she is falling in love. That evening, Pippin steals the seeing stone from Gandalf and sees the fiery eye of Sauron. The stone nearly kills Pippin, who is revived by Gandalf. In the stone, Pippin saw a vision of Minas Tirith, the capital of Gondor, destroyed. He also saw Sauron but refused to give the Dark Lord any information about Frodo. Gandalf says this vision proves that Sauron plans to attack Minas Tirith, where he and Pippin head.
About to depart Middle-earth for immortal life, Arwen has a vision of a child that she and Aragorn will have. Quickly, she turns around and returns to Rivendell, where she beseeches her father, who has the gift of foresight, to tell her everything he has seen. She says she knows that death is not the only thing that awaits in her future, but also a child. She says that if she leaves now, she’ll regret it forever. She asks her father to reforge Narsil, the sword with which Isildur cut off Sauron’s finger, thereby releasing the ring.
Meanwhile, Gandalf and Pippin arrive at Minas Tirith, where Lord Denethor, who rules Gondor as steward in the absence of the king, already knows of the death of his son Boromir. Pippin offers his fealty in payment for Boromir’s life, claiming that Boromir saved his own. Gandalf calls upon Denethor to raise an army and call upon his allies. Denethor, however, knows about Aragorn and is afraid of losing power. Gandalf says he cannot resist the return of the king, but Denethor insists that Gondor belongs to him. Disobeying Denethor but following Gandalf’s instructions, Pippin lights the Beacon of Minas Tirith, with which Gondor calls its allies to help. Soon, beacons all across Middle-earth are lit, and Théoden decides that Rohan will answer the call.
Faramir and his men are gathered at Osgiliath, an outer fortress of Gondor, but lose a battle to an approaching orc army. Escaping to Minas Tirith, Faramir tells Gandalf he has seen Sam and Frodo. Denethor, who clearly favors the deceased Boromir over his surviving son Faramir, beseeches Faramir to retake Osgiliath. Faramir agrees, even though it is clearly a suicide mission. He and his men are promptly slaughtered as they ride into battle.
Gollum leads Sam and Frodo to a secret staircase that leads into Mordor. Frodo is pulled toward the front gates, and Sauron’s giant eye burns, sensing the nearness of the ring. Gollum tells Frodo that Sam will turn on him and come after the ring. As the hobbits sleep, Gollum throws away their remaining food after sprinkling crumbs on Sam to make it look like Sam ate the food himself. When they wake up, Sam discovers that the food is gone and accuses Gollum, who points to the crumbs on Sam’s cloak. Sam beats up Gollum and then asks Frodo if he needs help carrying the ring, which triggers Frodo’s doubts about Sam. Frodo decides that Sam, not Gollum, is the problem and decides to continue on with only Gollum.
At camp with the horsemen of Rohan, Aragorn dreams that Arwen has chosen immortality, thereby breaking her promise to him. He is roused by a messenger, who informs him a stranger has come. Aragorn follows the messenger into a tent where Elrond reveals himself and relates very different news about Arwen: she is dying, and her fate is tied to the ring. For Aragorn, saving Middle-earth is now bound up with saving the life of his love. Elrond also tells Aragorn he needs to enlist those who dwell in the mountain to fight against Sauron. These mountain-dwellers are crooks, murderers, and traitors, but they will respond to the king of Gondor. In an act that functions as a kind of coronation, Elrond presents Aragorn with the sword Anduril, which was forged from the shards of Narsil. Éowyn confesses her love to Aragorn, but he tells her he is committed to another. He rides into the mountain with Legolas and Gimli. The men of the mountain swore an oath to a previous king of Gondor but reneged, and Isildur put a curse on them, decreeing that they would never rest until they had fulfilled their obligation. Aragorn and company enter a cave in the mountain and come across a ghost king who says that the dead do not suffer to let the living pass. Suddenly, swarms of ghostly warriors appear. Legolas’s arrows are powerless against them, but Aragorn’s sword can stop their thrusts. He asks them to fight for him and regain their honor, marking the first time that he asserts himself as king of Gondor.
Gollum and Frodo arrive at a cave full of skeletons and giant spider webs. With his plan to steal back the ring falling into place, Gollum seems to disappear, and Frodo is suddenly alone and lost. Meanwhile, Sam, descending the stairs out of the mountain, comes upon the bread that Gollum dropped. He understands Gollum’s deceit and turns around. In the cave, Frodo gets stuck in a web. Using the gift given to him by the Lady of the Woods, he lights the cave and sees Shelob, a giant spider, coming toward him. Frodo cuts his way out of the web and escapes the cave, but Gollum attacks him. They struggle, and Gollum falls over a cliff. The Lady of the Woods reappears to Frodo and encourages him to complete his task. Frodo continues to Mordor on his own. However, Shelob creeps behind him, stings him, and spins a thick web around him. Sam arrives and fights off the creature, but Frodo is wrapped tight in a cocoonlike bundle of webbing, and Sam fears he is dead. Sam abandons the body when a few orcs come down the path. They pick up Frodo’s body and carry it off with them.
Back at Minas Tirith, Gandalf despairs about Frodo’s ability to complete the mission, but Aragorn says they must not give up hope. He suggests they march upon Mordor to distract Sauron. As Aragorn’s army approaches the gates of Mordor, Sauron’s orcs are drawn from the plains of Mordor to its front gate, and Sam and Frodo cross the plain unhindered. Nevertheless, the passage is far from easy. They have little water left. They drink the last drops and accept that there will be no return journey. As they struggle up Mount Doom, Sam encourages his friend with talk of the Shire and has to carry the weakened Frodo a good distance on his back. Gollum reappears, and Sam fights him as Frodo runs to the top of Mount Doom on his own. Standing above the fiery inferno of Mount Doom just as Isildur did years earlier, Frodo holds the ring above the volcano, but, like the former king, he cannot let it go. Instead, he declares the ring his and puts it on. Gollum has also managed to get to the top of the mountain and attacks Frodo. In the ensuing struggle, Gollum bites off the finger on which Frodo is wearing the ring and falls, clutching the ring, over a cliff and into the lava below, while Frodo survives by holding onto the cliff. Sam pulls him up as the ring disappears into the sea of fire. With the ring destroyed, Sauron’s eye burns out. The tower of Mordor begins to collapse and then explodes. Mount Doom erupts, flooding the plain with lava. Sam and Frodo are stuck on top of a giant boulder, with lava flowing all around. They prepare for their deaths, but Gandalf swoops by on a giant eagle and picks them up.
Frodo awakens in a luxurious bed with Gandalf by his side. The remaining fellowship is there, too. Aragorn is crowned king at a ceremony in Gondor. Placing the crown on his head, Gandalf announces the return of the king. Legolas and the elves arrive, along with Arwen. She and Aragorn kiss. Then the whole crowd bows before the four hobbits. The fellowship is declared over, and the fourth age of Middle-earth begins. The hobbits return to the Shire, and the four friends drink at a pub. He finishes four years to the day after receiving his wound from the ringwraith, but he still hasn’t healed from the experience, and he, along with Bilbo and Gandalf, head off with the elves to eternal life. As he boards the ship that will carry them off, Frodo hands Sam his book. “The last pages are for you, Sam,” he says. Then the boat sails off. Returning to the Shire, Sam joins his wife and two children.
summary of this film are :
1.      The core story of the LOTR films is the struggle between groups of white and black groups. Similarly, the eve of the Day of Resurrection, will be a big fight between the Muslims with the Jews.
2.      In the LOTR films, the peak of leadership described as evil magic one-eyed. This is a a very vivid picture of the figure of the Antichrist as king in the End Times later crime.
3.      In the film there is described a coalition between the two major powers to against the evil empire (Mordor). In later life in the End Times will occur coalition between the Muslim Ummah with the Christians can, to face the evil Jewish empire.
Actor favorite ;
Orlando bloom who played as legolas in the lord of the rings, i like him because he likes to keep his family and friends out of the limelight, and tries to sty grounded. He always has a smile and a hug for his fans, and he could plays his role with properly. With calm self carriage, cool and has a cool style of archery. Finally he is nice looking on my eyes.