A. STRATEGI BELAJAR DIPERGURUAN TINGGI
Latar Belakang Siapakah yang tidak ingin melanjutkan keperguruan tinggi setelah lulus dari tingkat SMA/SMK ? apalagi keperguruan tinggi negeri (PTN) ? semuanya pasti menginginkan hal itu, begitupun para orang tua besar harapan mereka untuk bisa menyekolahkan putra putri nya yang baik untuk putra pu sampai kejenjang yang tinggi . Bahkan para orang tua memiliki andil yang besar dalam memilihkan perguruan tinggi yang baik untuk putra putrinya .
Tetapi pada kenyataannya tidak semua orang bisa merasakan duduk dibangku perguruan tinggi negeri (PTN). Namun janganlah pernah berputus asa , masih banyak perguruan tinggi swasta yang berkualitas yang biayanya relative murah .
Sebelum kita mendaftar keperguruan tinggi ada beberapa hal yang harus kita perhatikan yaitu : minat, bakat , keterampilan serta prosfek kedepannya . jangan sampai ada ppenyesalan dikemudian hari dengan mengatakan “salah ambil jurusan” . sebelum kita memilih perguruan tinggi apa yang akan kita pilih dan jurusaa apa yang akan kita ambil hendaknya kita telah mempertimbangkan bebrapa hal tadi.
Tidak masalah bagi anak ipa memilih jurusan yang seharusnya diperuntukkan untuk anak lulusan ips, dengan mempertimbangkan beberapa hal tadi , tentunya apapun jurusan yang kita ambil pada perguruan tinggi yang kita pilih sudah kita pertimbangkan segala halnya , baik itu prosfek kedepannya untuk masa depan kita , alokasi biaya , waktu , lokasi kampus , seta persetujuan dari kedua orang tua .
Lalu selanjutnya kita memahami mekanisme akademik perguruan tinggi yang kita pilih tadi, baik itu perguruan tinggi negeri (PTN) ataupun perguruan tinggi swasta (PTS), dalam artian kita harus menyiapkan diri untuk perkuliahan nanti.
Yang pertama kita lakukan adalah :
1. Memahami System Pendidikan Perkuliahan
Disetiap perguruan tinggi negeri (PTN) ataupun perguruan tinggi swasta (PTS) pasti memiliki system perkuliahan masing-masing baik itu tata tertib atau aturan-aturan mengenai perkuliahan, kampus, dosen, mahasiswa , staff administrasi . bagaaimanakakh pembelajaran dikampus ? bagaimanakah etika terhadap dosen atau hubungan antar siswa serta system pembayarannya dan lain sebagainya. Kita harus memahami hal itu ,akrena itulah yang akan kita terapkan dari awal perkuliahan sampai akhir perkuliahan .
2. Mengetahui Fasilitas-Fasilitas Kampus .
Jangan sampai kita menjadi mahasiswa yang out of pashion (ketinggalan jaman) atau istilah lainnya adalah fuddy dudy, fasilitas-fasilitas seperti ruangan khusus penyedia internet gratis ( internet lounge), hotspot area, perpustakaan , laboratorium , ruang dosen, ruang kemahasiswaan dan lain sebagainya , yang tentunya itu akan berguan bagi kita selama perkuliahan .
3. Memahami Lingkungan Dan Suasana Perkuliahan
Saat SMA tentunya berbeda dengan saat kita kuliah, maka dari itu mahasiswa harus mampu mengenal lingkingan serta suasana kampus, baik dari segi pergaulan , interaksi antar mahasiswa, maupun yang lain . tentunya kesemua hal tadi tidak semuanya harus kita tiru dan kita terapkan . karena seorang mahasiswa yang sudah duduk dibangku perkuliahan bukan lagi dikatak anak-anak , bahkan saat itu merupakan masa transisi dari remaja menuju kedewasaan , jadi pasti sudah bisa memilah-milah mana yang baik atau yang tidak untuk hidupnya .
4. Mengkaji Potensi Diri
Yaitu memahami letak kelebihan serta kekurangan agar tidak menghambat saat menempuh perkuliahan , contohnya seperti anak ipa yang memilih jurusan yang seharusnya dipilih oleh anak ips yaitu jurusan akuntansi , memang sudah sejak awal kita sudah mengetahui konsekuensi yang akan diterima oleh seorang anak lulusan ipa yang memilih jurusan akuntansi , terutama mereka yang tidak pernah mempelajari pelajaran akuntansi , karena saat masuk keperguruan tinggi jurusan itu yang dipilih , maka kita harus sudah menyiapkan segala sesuatu nya , agar tidak tertinggal saat dosen memberikan materi dikampus.
5. Strategi Belajar Mahasiswa
Bedakan belajar saat duduk dibangku SMA dengan di perguruan tinggi , saat diSMA kita selalu mendapatkan bimbingan dari para dewan guru dalam segala halnya , berbeda dengan diperguruan tinggi kita dituntut untuk mandiri , kita harus mampu belajar individu, kelompok dan harus mampu menguasai sumber-sumber informasi baik perpustakaan maupun internet.
Mahasiswa harus belajar mendisiplinkan diri , baik itu belajar dikampus, kost ataupun dirumah , jadi pada intinya manfaatkan waktu dengan baik dan budaya membaca mahasiswa harus tinggi, persiapkan sebelumnya materi yang akan dibahas oleh dosen setidak nya secara umum atau secara global kita sudah mengetahui garis besar materi yang akan disampaikan oleh dosen .
6. Hubungan Dosen Dengan Mahasiswa
Dosen dikelas bukan hanya sebagai pengajar tapi juga sebagai controller , jika hubungan antara dosen dengan mahasiswa terjalin dengan baik , maka proses belajar-mengajar dikelas lebih kondusif dan menyenangkan . adapun hambatan yang akan dihadapi saat pembelajaran akan mudah dipecahkan karena terjalin komunikasi yang baik antara dosen dengan mahasiswa . tentunya dengan tetap memperhatikan etika sopan santun , dosen adalah orang tua dikampus , guru juga tempat berkonsultasi.
Bagaimanakah cara mahasiswa agar terjalin komunikasi yang baik antara dosen dengan mahasiswa ? tentunya saat awal perkuliahan dimulai perhatikanlah secara seksama metode pembelajaran, gaya mengajar, kondisi dan suasana mengajar yang diinginkan oleh masing-masing dosen dari setiap mata kuliah . jika kita sudah mengetahui beberapa hal tadi maka terapkanlah apa yang akan kita lakukan agar dosen senang mengajar dikelas kita, karena suasana yang kondusif dan menyenangkan .
7. Menjaga Komunikasi Antar Mahasiswa
Yang satu ini tidak kalah pentingnya , bagaimana kondisi didalam kelas agar nyaman ? tentunya harus terjalin komunikasi yang baik antara mahasiswa satu dengan mahasiswa yang lain . buanglah budaya menggerombol bagaikan sekelompok kambing , contoh nya sekelompok anak pejabat , sekelompok anak berpakaian sexy, ataupun sekelompok mahasiswa berjilbab, saat kita menempuh kuliah kita semua adalah sama. Sama-sama menuntut ilmu, sama-sama ingin belajar , agar menjadi generasi muda yang bisa membangun bangsa.
B.PENGALAMAN BELAJAR DIPERGURUAN TINGGI
Pengalaman adalah guru terbaik (experience is the best teacher) sejauh ini belum banyak pengalaman yang saya dapatkan diperguruan tinggi , karena saat ini baru menginjak minggu ke tiga dikampus . namun tentunya sudah sedikit banyak, pengalaman yang saya dapatkan selama hampir tiga minggu ini dikampus , baiklah… saya akan mulai menceritakan nya J
Pertama , perguruan tinggi tentu berbeda dengan bangku SMA terutama dalam pakaian tentunya , lalu system atau mekanisme pembelajarannya tidak begitu berbeda namun tetap ada perbedaan nya . yang kesemuanya itu seutuhnya diserahkan kepada mahasiswa , jika kita ingin menjadi mahasiswa yang baik maka kita harus menunjukkan sikap yang baik , belajar dengan giat , mematuhi peraturan , atau jika kita ingin menjadi mahasiwa yang mahasiswa-mahasiwaan juga terserah pada kita . tak ada tuntutan dari kamps kamu harus begini atau begitu . kitalah sebagai mahasiswa yang harus berfikkir akan kita arahkan kemana diri kita ini.
Kedua , tatanan kelas dikampus juga sangat berbeda dengan bangku SMA , kita tidak hanya menetap pada satu ruangan tetapi bebrpindah-pindah , yang tetap adalah siswanya yang selama dua semester pertama tidak berubah ( tergantung pada kebiajakan masing-masing perguruan tinggi ).
Ketiga , harus mampu memanageble diri , dalam bersosialisasi , beradaptasi terhadap mahasiswa yang lain . dalam satu kelas kecil kemungkinan agar bertemu dengan kawan satu kelas saat duduk dibangku SMA, dalam satu kampus saja masih kecil kemungkinan berada satu kampus dengan kawan satu SMA. Saat duduk dibangku perguruan tinggi bukan hanya dari kota Jakarta saja mahasiswa nya tapi dari seluruh daerah diindonesia, bahkan ada yang dari luar negeri , yang memiliki budaya kulturasi masing-masing.
C. SUKSES MERAIH CITA-CITA DIPERGURUAN TINGGI .
Setiap orang yang ingin sukses harus memiliki prinsip hidup dalalm dirinya , berikut prinsip sukses meraih cita-cita diperguruan tinggi
1. Komitmen
Komitmen terbagi menjadi tiga yaitu komitmen secara fisik, mental , dan emosional .
a. Komitmen secara fisik è seorang mahasiswa harus memiliki komitmen secara fisik yaitu terlibat secara fisik datang kekampus untuk mengikuti perkuliahan , terlibat secara fisik dalam mencari materi atau bahan-bahan yang akan dipelajari , mencatat hal-hal penting saat dosen menjelaskan materi , tidak hanya memprioritaskan materi perkuliahan , tetapi segala jenis materi yang berbasis menambah pengetahuan.
b. Komitmen secara mental è memproses materi yang didapat ( bukan hanya mendengarkan masuk telinga kiri keluar telinga kanan, menjadi pendengar setia , membaca sepintas tanpa menyimak ) . komitmen secara mental bisa dilakukan dengan mengaitkan hal yang baru kita peroleh dengan pengalaman yang sebelumnya kita dapatkan , misalkan saat kita duduk dibangku SMA rumus persamaan dasar akuntansi yang kita ketahui hanyalah
Tetapi ternyata setelah duduk dibangku perkuliahan spesifikasi untuk harta sendiri banyak
jenisnya , apakah itu harta lancar ataupun harta tetap .
c. komitmen secara emotional è komitmen secara emotional yaitu melibatkan upaya untuk “menyukai” apa yang kita tekuni . tanpa rasa senang akan sulit untuk bertahan dalam belajar , terutama jika kita menghadapi bagian-bagian yang sulit untuk dicerna .
2. praktik è mempraktikan pengetahuan dan keterampilan yang baru kita dapatkan akan mengoptimalkan bagi peningkatan kualitas hidup kita , tanpa praktim lama kelamaan pengetahuan dan keterampilan terbutakan menjadi usang . jika kita hanya membaca dan memahami petunjuk menggunakan computer , tanpa ada usaha untuk memcoba untuk menggunakan komputer tersebut , maka pengetahuan ini akan sia-sia belaka.